Dalam pemahaman Kedjawen, kita semua ini UtusanNya. Jadi kita tidak memerlukan Rasul atau Perantara, untuk dapat berinteraksi dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Inti dari Kejawen adalah Manunggaling Kawulo Ghusti. Karena dengan Manunggaling Kawulo Ghusti, kita mengerti arti kebenaran yang sesungguhnya dan seutuhnya.
Seorang Kejawen memiliki hubungan yang khusus kepada sang Pencipta, tidak perlu memakai Perantara untuk mencapainya.
Oleh karenanya, untuk menjadi seorang Kejawen Sejati, kita memerlukan usaha yang ekstra untuk memahaminya, melalui Olah Roso. Tetapi, ketika kita sudah mendapatkan pola interaksi yang sakral tersebut, semuanya akan lebih mudah, dibanding dengan ritual semua agama yang ada di dunia ini.
.... Tuhan ada sebelum kita semua ada, Tuhan tetap ada setelah kita semua tiada ....
Ingin Menjadi Kejawen Sejati?
Bagaimana Menjadi Seorang Kejawen Sejati?
Caranya; puasa lah mutih Senin Kamis, pada saat menjalani puasa tersebut tanyakan pada diri sendiri (dasar2 Olah Roso), apakah Anda suka membohongi diri Anda sendiri? Kalau jawabannya, Anda suka membohongi diri Anda sendiri, maka Anda bukan orang yang cocok untuk Menjadi Seorang Kejawen....
Kejawen adalah orang yang memeluk Agami Jawi. Jawi sendiri memiliki arti dan makna : Berbudi Luhur. Jadi Agami Jawi bukan Agamanya orang Jawa saja, melainkan Agamanya orang yang ingin Berbudi Luhur...
Caranya; puasa lah mutih Senin Kamis, pada saat menjalani puasa tersebut tanyakan pada diri sendiri (dasar2 Olah Roso), apakah Anda suka membohongi diri Anda sendiri? Kalau jawabannya, Anda suka membohongi diri Anda sendiri, maka Anda bukan orang yang cocok untuk Menjadi Seorang Kejawen....
Kejawen adalah orang yang memeluk Agami Jawi. Jawi sendiri memiliki arti dan makna : Berbudi Luhur. Jadi Agami Jawi bukan Agamanya orang Jawa saja, melainkan Agamanya orang yang ingin Berbudi Luhur...
Agama Tidak Membuat Orang Jadi Baik
Senin, 05 Juni 2006
Mengapa Kejawen Tidak Mempunyai Rasul
Label:
Agama,
Agami Jawi,
Anak Kita,
Kita,
Makna Kejawen,
Manunggaling Kawula Ghusti,
Olah Roso,
Rasul