Sejarah bukanlah sebuah dongeng, banyak Agama yang berkisah berdasarkan Dogma, dan akhirnya menuntut ke-Iman-nan seseorang. Hal ini dikarenakan, sulit untuk membuktikannya, atau mungkin memang tidak ada buktinya.
Seorang Kejawen harus selalu bertanya secara logika, agama yang dianutnya (Agami Jawi), sehingga ia tidak merasa atau mengalami pembodohan.
Dengan adanya sejarah yang benar, dimana selalu ada waktu dan tempat kejadiannya, Seorang Kejawen tidak memiliki ke-Iman-nan yang dipaksakan oleh Dogma
Karena menjadi Seorang Kejawen, kita selalu dituntut kejujuran, maka ke-Iman-an adalah sebuah ketidak jujuran kepada diri sendiri. Hal ini dikarenakan, adanya percaya yang dipaksakan.
.... Tuhan ada sebelum kita semua ada, Tuhan tetap ada setelah kita semua tiada ....
Ingin Menjadi Kejawen Sejati?
Bagaimana Menjadi Seorang Kejawen Sejati?
Caranya; puasa lah mutih Senin Kamis, pada saat menjalani puasa tersebut tanyakan pada diri sendiri (dasar2 Olah Roso), apakah Anda suka membohongi diri Anda sendiri? Kalau jawabannya, Anda suka membohongi diri Anda sendiri, maka Anda bukan orang yang cocok untuk Menjadi Seorang Kejawen....
Kejawen adalah orang yang memeluk Agami Jawi. Jawi sendiri memiliki arti dan makna : Berbudi Luhur. Jadi Agami Jawi bukan Agamanya orang Jawa saja, melainkan Agamanya orang yang ingin Berbudi Luhur...
Caranya; puasa lah mutih Senin Kamis, pada saat menjalani puasa tersebut tanyakan pada diri sendiri (dasar2 Olah Roso), apakah Anda suka membohongi diri Anda sendiri? Kalau jawabannya, Anda suka membohongi diri Anda sendiri, maka Anda bukan orang yang cocok untuk Menjadi Seorang Kejawen....
Kejawen adalah orang yang memeluk Agami Jawi. Jawi sendiri memiliki arti dan makna : Berbudi Luhur. Jadi Agami Jawi bukan Agamanya orang Jawa saja, melainkan Agamanya orang yang ingin Berbudi Luhur...