Ingin Menjadi Kejawen Sejati?

Bagaimana Menjadi Seorang Kejawen Sejati?
Caranya; puasa lah mutih Senin Kamis, pada saat menjalani puasa tersebut tanyakan pada diri sendiri (dasar2 Olah Roso), apakah Anda suka membohongi diri Anda sendiri? Kalau jawabannya, Anda suka membohongi diri Anda sendiri, maka Anda bukan orang yang cocok untuk Menjadi Seorang Kejawen....
Kejawen adalah orang yang memeluk Agami Jawi. Jawi sendiri memiliki arti dan makna : Berbudi Luhur. Jadi Agami Jawi bukan Agamanya orang Jawa saja, melainkan Agamanya orang yang ingin Berbudi Luhur...

Agama Tidak Membuat Orang Jadi Baik

Tidak ada satu Agama pun di dunia, yang bisa membuat orang jadi baik. Yang ada; Orang baik dan mempunyai niat yang baik, menggunakan Agama apa pun, untuk tujuan kebaikan. Pasti dia akan jadi baik.
Jadi pilihlah Agama yang sesuai dengan Hati Nurani.

Sabtu, 03 Juni 2006

Evolusi bagi seorang Kejawen

Bicara mengenai evolusi bagi orang yang beragama, dapat dilihat dari Tiga Kubu, yakni :

Kubu Pertama (Yang diyakini oleh Agama-agama Rasul)
Dalam Dogma dan Ke-Imanan beberapa agama mengkisahkan awal mulanya kehidupan manusia adalah dikarenakan adanya kutukan terhadap Adam dan Hawa, yang artinya mereka turun ke bumi, sudah berbentuk atau dengan wujud manusia seutuhnya, seperti manusia sekarang ini.

Kubu Kedua (Yang ditentang oleh Agama-agama Rasul)
Dalam pemahaman Generatio Spontanea, bahwa evolusi dimulai dari munculnya kehidupan secara kebetulan, yang lalu berevolusi menjadi manusia seutuhnya. Atau faham teori tersebut, berkeyakinan bahwa awalnya mahluk hidup, muncul dari benda mati, dan berkembang terus. Hingga penyempurnaannya melalui evolusi.

Kubu Ketiga (Yang diyakini oleh Agami Jawi)
Dalam logika Seorang Kejawen, bahwa Tuhan Yang Maha Esa memberikan Kehidupan Awal Yang Hakiki, selanjutnya mereka Berevolusi. Logika inilah yang diyakini oleh Seorang Kejawen. Sehingga kami tidak memerlukan Dogma dan Ke-Iman-an, karena semuanya logis adanya.

Setelah pemberian nyawa atau kehidupan yang merupakan hak absolut Tuhan Yang Maha Esa, untuk memberikan kehidupan. Dari sinilah, atau pemahaman inilah yang diyakini oleh seorang Kejawen sebagai awal permulaan terbentuknya Mahluk Hidup, dan kemudian terbentuklah Manusia Purba, hingga ber-evolusi menjadi Manusia Seutuhnya, seperti sekarang ini.

Hal yang menguatkan Logika Berfikir Seorang Kejawen, adalah;
Kita lupa bahwa Bapak Teori Evolusi adalah Charles Darwin, dimana dalam bukunya "The Origin of Species" yang diterbitkan tahun 1859, sesungguhnya ia pun mengakui bahwa kehidupan, "pada mulanya dihembuskan oleh sang Pencipta ke dalam satu atau beberapa bentuk."

Selanjutnya seorang Kejawen melakoni Olah Roso, hingga akhinya seorang Kejawen dapat menemukan atau awalnya hanya merasakan adanya Tuhan Yang Maha Esa.