Yang perlu diingat, bahwa Tuhan Yang Maha Esa dapat mengerti bahasa apapun, bahkan bahasa yang baru kita sebut dalam hati sekalipun, Tuhan Yang Maha Esa dapat mengerti.
Sembahyang dengan Bahasa, selain Bahasa Ibu, menurut saya, kita tidak dapat menghayatinya dengan tulus dan iklas. Bagaimana tidak, sebab seperti kebanyakan penyanyi-penyanyi di Indonesia yang menyanyikan lagu berbahasa asing. Alunannya benar, tetapi karena tidak ada penghayatannya, terdengar hambar.
Oleh karenanya, menurut saya, Agama yang cocok untuk setiap orang di dunia ini, adalah Agama Lokal mereka masing-masing. Hal ini lebih dikarenakan, dengan kita menganut Agama Lokal, berarti kita pun menggunakan Bahasa Lokal.
Beberapa negara yang benar-benar maju, tidak hanya di bidang sains, tetapi kemajuan budayanya pun begitu pesat, seperti; Israel, Jepang, dan China (Bahkan Nabi-nya orang Islam saja menasehati "Belajarlah sampai ke Negeri China")
Mereka semua menggunakan Agama Lokal.
Bahasa Asing - Bahasa Indonesia
Abi : Bapak, Ayah Umi : Ibu, Bunda
Allah : Tuhan (Ghusti)
Amin : Terimakasih, Matursembahnuwun Ghusti. (Amin=Kabulkanlah - tidak sepantasnya manusia memerintahkan Sang Pencipta)
Assalam mu alaikum : Salam, Sepada, Permisi
Bro (Brother) : Sob (Sobat)
Copy Paste - CoPas : SaTe (Salin Tempel)
Dijabah : Dikabulkan
Download : Unduh Upload : Unggah
Ichtiar : Berusaha
Insya Allah : Mudah-mudahan (bermakna; semoga dimudahkan dalam melakukan....)
Mubazir : Muspro
Tausiyah : Wejangan
Di atas hanya contoh saja, selebihnya mungkin Anda lebih peka. Silahkan mencintai Bahasa Indonesia seutuhnya, dengan berjuang untuk tidak terpengaruh dari bahasa2 Asing yang mendominasi Bahasa pergaulan bahkan bahasa resmi di Indonesia.
.... Tuhan ada sebelum kita semua ada, Tuhan tetap ada setelah kita semua tiada ....
Ingin Menjadi Kejawen Sejati?
Bagaimana Menjadi Seorang Kejawen Sejati?
Caranya; puasa lah mutih Senin Kamis, pada saat menjalani puasa tersebut tanyakan pada diri sendiri (dasar2 Olah Roso), apakah Anda suka membohongi diri Anda sendiri? Kalau jawabannya, Anda suka membohongi diri Anda sendiri, maka Anda bukan orang yang cocok untuk Menjadi Seorang Kejawen....
Kejawen adalah orang yang memeluk Agami Jawi. Jawi sendiri memiliki arti dan makna : Berbudi Luhur. Jadi Agami Jawi bukan Agamanya orang Jawa saja, melainkan Agamanya orang yang ingin Berbudi Luhur...
Caranya; puasa lah mutih Senin Kamis, pada saat menjalani puasa tersebut tanyakan pada diri sendiri (dasar2 Olah Roso), apakah Anda suka membohongi diri Anda sendiri? Kalau jawabannya, Anda suka membohongi diri Anda sendiri, maka Anda bukan orang yang cocok untuk Menjadi Seorang Kejawen....
Kejawen adalah orang yang memeluk Agami Jawi. Jawi sendiri memiliki arti dan makna : Berbudi Luhur. Jadi Agami Jawi bukan Agamanya orang Jawa saja, melainkan Agamanya orang yang ingin Berbudi Luhur...